Akhir Tahun : Kampus Penuh Baliho

bacadonggg.com - Nuansa politik sangat terasa di kampus setiap akhir tahun datang. Hal ini terlihat dari banyaknya baliho yang terpampang bebas di setiap sudut ruang kampus....

Presma Baru, Rencana Baru

Pemilu Raya (Pemira) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) telah dilaksanakan pada 29 Desember 2011. Calon-calon pemimpin kita yang baru pun telah terpilih...

Untirta Expo 2011 Kurang Menarik Perhatian

bacadonggg.com - Akhir pekan di bulan Desember 2011, Untirta kembali menggelar acara tahunannya, yakni Untirta Expo. Walaupun di tahun 2010 lalu Untirta Expo sempat vaccum, tapi panitia...

Gado-gado Bu Suryo, Gado-gado Khas Jogja

bacadonggg.com - Bicara soal makanan khas, gado-gado tentu tidak lepas dari daftar menu makanan khas Indonesia. Makanan khas Betawi yang terbuat dari...

Liburan Ke Pulau Peucang

bacadonggg.com - Libur semester ganjil sudah di depan mata, tidak sedikit mahasiswa yang jenuh dengan rutinitas kuliah merencanakan liburan untuk mengisi waktu kosong...

Rabu, 16 November 2011

Sjafruddin Prawiranegara : Pahlawan yang Terlupakan

Sjafrudin Prawiranegara (ketiga dari kanan) sempat menjadi presiden RI
selama 207 hari. GOOGLE
Oleh : Nike Herlina dan Tulus Muliawan 
Bagi sebagian orang nama Sjafruddin Prawiranegara seperti bukan nama yang spesial, padahal ia adalah presiden RI yang menjabat pada 19 Desember 1948-13 Juli 1949. Ia menggantikan Bung Karno untuk sementara karena Bung Karno dan bung Hatta ditangkap penjajah saat Agresi Militer II. Namun sayang, pengabdiannya tidak terpublikasi karena pemerintah tidak mengakuinya sebagai pahlawan nasional. 

Sjafruddin Prawiranegara adalah putra Banten yang lahir di Serang 28 Februari 1911. Ia menyelesaikan pendidikannya di Madiun, Bandung , dan Jakarta. Sejarah pendidikannya begitu panjang, setelah menatkan pendidikan di Bandung ia pun kembali mengenyam pendidikan S1 dan S2-nya di fakultas hukum Rechtshogeschool yang sekarang dikenal dengan Universitas Indonesia.

Karir 
Prawiranegara mengawali karirnya menjadi pegawai siaran di sebuah radio swasta, kemudian ia menjadi petugas di Departemen Keuangan Belanda sekaligus menjadi pegawai di Departemen Keuangan Jepang. Sejarah sebelum kemerdekaan ia juga menorehkan kakir sebagai badan legislatif Indosesia dan badan pekerja KNIP.  

Dalam perkembangan karirnya ia menjadi menteri keuangan pertama di Indonesia. Pada masa jabatannya ia juga dikenal dengan kebijakan Gunting Sjafruddin, yaitu mengunting uang Rp. 5 karena saat itu Indonesia mengalami krisis ekonomi dengan infalasi tinggi dan harga yang melambung. 

Pasca kemerdekaan Sjafruddin menjadi sosok yang kontroversial karena mendirikan PRRI untuk menentang kepemimpinan Soekarno yang tidak prorakyat. Keterlibatan Sjafruddin dalam PRRI itulah yang membuat peran penting Sjafruddin hilang selama era Orde Lama ataupun Orde Baru. Hilangnya peran Sjafruddin juga membuat namanya hilang hingga era reformasi.  

Di awal tahun 2011 ini nama Sjafruddin kembali mencuat melalui novel berjudul Presiden Prawiranegara karya Akmal Nasery Basral. Novel buatan mantan wartawan Tempo itu menceritakan kisah 207 hari Sjafruddin selama menjabat presiden RI. Seperti yang dilansir Kompas.com, Akmal mengatakan bahwa ia ingin memberitahu bahwa ada satu masa dalam kehidupan Pak Sjafruddin yang selama ini kurang dijelaskan. 

Akmal melihat Sjafruddin sebagai pemimpin yang prorakyat dan memiliki pengorbanan yang tidak kenal pamrih. Namun, ia tak banyak dikenalkan di sekolah, sebagaimana nama Bung Karno, Bung Hatta, Syahrir, dan H Agus Salim. 

Jasa besar Sjafruddin yang begitu besar seakan tak berarti ketika berhadapan dengan tirani. Melalui buku Presiden Prawiranegara ini diharapkan mata kita terbuka bahwa masih ada sejumlah pahlawan yang terlupakan jasanya. Ingatlah kata-kata Bung Karno "Jangan sekali-sekali melupakan Sejarah". Selamat Hari Pahlawan!

Rabeg, Makanan Khas Serang

 

Rabeg, makanan berkuah santan khas Serang. GOOGLE
bacadonggg.com - Selain sate bandeng yang begitu popular di Banten, rabeg juga menjadi salah satu makanan khas yang wajib dicicipi. Rabeg terbuat dari daging dan jeroan kambing yang berenang diatas kuah santan yang lezat akan rempah-rempah jahe dan lada dengan sedikit rasa cabai merah.

Rasa pening di kepala akan terobati dengan cita rasa pedas dari rabeg. Menurut beberapa warga asli Serang, rabeg merupakan hidangan istimewa Istana Banten. Rabeg selalu disajikan pada saat pesta dan acara selamatan, terutama pada selamatan akikah kelahiran anak.
 
 
Supaya rasa penasaran menjauh dari pikiran, kita bisa mencicipinya dengan datang ke salah satu rumah makan  di daerah Magersari, Jalan Raya Serang-Cilegon, tepat di depan Rumah Tahanan Serang. Di depan rumah makan itu tertulis, ”Rabeg Khas Serang”.
Jangan cemas soal harga, karena harga rabeg sangat terjangkau untuk kantong mahasiswa. (Susilawati)  
Sumber : www.bantenbiz.com

HAC, Koreaan di Untirta

Anggota HAC. FOTO : HAC
Oleh : Widya Rahmayanti 
“Virus-virus Korea” nampaknya sudah mewabah di kalangan masyarakat Indonesia, tidak hanya pada kalangan menengah ke atas tetapi juga menengah ke bawah. Boyband dan girlband di Indonesia pun mulai bermunculan. Komunitas-komunitas pencinta Korea juga merebak di berbagai tempat. Salah satunya komunitas yang ada di Untirta, yaitu Han-GukAein Community alias HAC. 

Han-Guk yang dalam bahasa Korea artinya orang Korea. sedangkan  Aein artinya pecinta. Jadi HAC berarti komunitas pencinta Korea. Ade Yustika Rohmi (21), mengatakan bahwa penggagas komunitas HAC berasal dari mahasiswa Untirta yakni Asih Sitoresmi, Khotimah, Ade dan Sri  Damayanti serta teman- teman lainnya. HAC diresmikan pada tanggal 12 November 2010 tetapi perekrutan anggotanya dimulai dari bulan Oktober 2010.

“Awal berdirinya HAC memiliki 99 anggota pada tahun 2010 tetapi sekarang sudah ada 226 anggota, yang terdiri dari siswa SMP, SMA, mahasiswa dan orang-orang yang sudah kerja. Tujuan kita ingin kumpul bareng dengan orang-orang pencinta Korea di dunia nyata tidak hanya di dunia maya saja. Kita ingin punya temen-temen yang bisa diajak ngobrol langsung,” jelas Ade, sekretaris HAC ketika di wawancara Rabu (16/11).

Ada lima divisi dalam HAC, yakni Hangul (belajar bahasa Korea), Korean Drama (sharing tentang acara drama Korea yang terbaru, yang sedang diputar di Korea), Korean Movie (membahas seputar film-film Korea), Korean Popers (membahas musik-musik Korea) dan yang terakhir Korean Cover Dance. Cover dance adalah menarikan kembali dances artis korea dan berusaha sebisa mungkin untuk mirip seperti boyband atau girlband yang ditiru tapi bukan plagiat. Saat ini di HAC ada cover dance ‘After School’ namanya ‘Spicy’.

Informasi-informasi terbaru seputar Korea, biasanya di update para anggota HAC dari internet. Jadwal untuk berkumpul di HAC yaitu hari Senin jam 10.00 WIB, Kamis jam 15.00 WIB dan Jumat jam 13.00 WIB. Tempat biasa mereka berkumpul pun masih di sekitar kampus Untirta, salah satunya adalah di depan gedung rektorat karena mereka belum mempunyai basecamp yang tetap.

Ade juga menjelaskan, “Kendala yang kita hadapi paling masalah sponsor dan fasilitas. Saat ini untuk mengadakan acara-acara kadang kita masih menggunakan uang sendiri, karena kita kan komunitas yang berdiri sendiri. Tapi selama mereka nyaman ya kita jalani,” jelas Ade.

Dalam menghadapi kendala-kendala tersebut HAC tinggal diam. Saat ini ia juga sedang berusaha untuk bekerja sama dengan duta besar Korea yang sedang dalam tahap proses.

Ketika ditanya mengenai harapannya untuk HAC kedepannya, gadis berkerudung ini mengatakan, “Semoga HAC dikenal di luar, bisa jadi lebih baik dan kuat, bukan hanya kumpul-kumpul biasa tetapi juga menjadi keluarga yang saling mendukung satu sama lain.” Kata Ade sambil tersenyum.

Nasi Sumsum Menggugah Selera

Nasi Sumsum paduan nasi dan sumsun yang menggugah selera. GOOGLE
bacadonggg.com - Jika di Bandung ada nasi liwet, di Serang juga ada yang khas yaitu Nasi Sumsum. Nasi bercampur sumsum tulang kerbau ini merupakan makanan khas Banten yang wajib mampir di lidah kita.

Nasi sumsum dimasak dengan cara dibakar sehingga menghasilkan aroma wangi yang menari-nari di hidung serta cita rasa istimewa yang dapat mengajak lidah kita bergoyang.

Yuk kita intip sedikit proses pembuatannya. Tahap pertama menyiapkan sumsum tulang kerbau. Sedangkan nasinya dimasak terpisah. Dalam penggunaan bumbu sebaiknya ditumbuk agar cita rasa tetap terjaga. Campuran nasi dan sumsum yang telah diberi bumbu kemudian dibungkus daun. Bungkusan nasi sumsum selanjutnya dibakar. Nasi sumsum biasanya dihidangkan bersama sate lidah kerbau dalam keadaan hangat suapaya tambah maknyus...

Walaupun sedikit langka, nasi sumsum masih dijual di beberapa rumah makan di Serang. Yuk kita icip-icip! (Susilawati)
Sumber : www.bantenbiz.com








Nexgen Photography : Produk Nyata Program Kewirausahaan Untirta

Nexgen
bacadonggg.com - Program kewirausahaan yang dilaksanakan Untirta pada tahun 2009 lalu membawa Vicky Ahmad dan kawan-kawan ke dunia bisnis di bidang jasa. 

Bisnis ini berawal dari minat Vicky Ahmad, mahasiswa komunikasi Untirtta angkatan 2005 terhadap fotografi. Ia berniat membuat suatu komunitas para pengguna kamera DSLR (kamera profesional) di Untirta. Namun dosen fotografi Fisip Untirta, Burhanudin,  menyarankan untuk membuka usaha di bidang fotografi agar dapat menghasilkan uang dan bukan hanya sekadar komunitas saja. Saat itu, Burhan juga menyarankan agar Vicky mengikuti program kewirausahaan untuk memperoleh modal.

Vicky yang pada saat itu sedang duduk di semester delapan kemudian mengajak Ega, Ian dan Uce yang sedang menempuh semeter enam untuk bekerja sama dalam mengajukan program kewirausahaan. Proposal yang mereka ajukan lolos sehingga mereka mendapat pelatihan dan kesempatan untuk magang di Sayuti Foto Wedding.

Berbekal uang yang diperoleh dari progam kewirausahaan mereka memulai dengan membeli alat-alat fotografi dan memilih nama Nexgen Photography (Nexgen) sebagai lebel dari jasa fotografi yang mereka tawarkan. Sampai saat ini Nexgen belum memilki sistem target dan masih bekerja jika ada job yang masuk karena masih terbentur dengan kesibukan kuliah.

Nexgen tidak hanya mengerjakan foto pernikahan tetapi juga foto wisuda saat Untirta menggelar wisuda. Sejak tahun 2009, hampir di setiap wisuda Nexgen selalu eksis dengan membuka stand foto wisuda. Usaha yang mereka jalankan ini telah mendapat dukungan dan respon yang positif di masyarakat, serta dapat memberikan mereka pemasukan untuk uang jajan.

Vicky selaku pendiri Nexgen mengaku senang menjalani bisnis ini karena ini merupakan hobinya. “Karena bisnis yang kita kerjakan ini merupakan hobi, jadi ngerjainnya juga enak dan enggak merasa terbebani,” terang Vicky. Vicky juga menambahkan, “Ada kepuasaan batin tersendiri, apalagi pada saat foto pengantin, seneng aja foto mereka karena hari itu adalah hari spesial buat mereka,” ujar Vicky.

Vicky berharap untuk kedepannya ia dan kawan-kawan dapat mengembangkan Nexgen menjadi lebih maju, bahkan memiliki cabang di setiap kota. Pria yang juga sangat senang mendengarkan musik ini berharap Nexgen dapat membuka lapangan pekerjaan dan terus berkembang. (Susilawati)

Wisata Sejarah Banten


Masjid Agung Banten lama yang menjadi simbol utama Banten. GOOGLE
bacadonggg.com - Liburan menjadi suatu hal yang mengembirakan bagi setiap orang, entah itu dari kalangan pelajar atau pun kalangan para pekerja. Namun, terkadang mereka yang ingin menikmati liburannya bingung mencari tempat berlibur.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ami menyarankan beberapa tempat yang tepat untuk menjadi alternatif liburan hemat bagi anda. Diantaranya anda bisa berkunjung ke lokasi wisata Banten Lama. Di kawasan ini anda akan di ajak berlibur ke masa-masa penjajahan pada masa Belanda menjajah tanah Banten. Terlihat benteng-benteng yang runtuh hancur menjadi puing-puing di kawasan Banten Lama ini. Keindahan tempat ini kerap  dimanfaatkan oleh para Fotografer untuk memotret prewedding dan foto model.


Selain kita di ajak untuk menikmati masa-masa penjajahan masa lampau dan berfoto-foto, kita juga bisa berbelanja masakan dan makanan khas Banten, diantaranya ada sate bandeng, kue cuer, kue apem, ketan bintul dan masih banyak lagi jajanan yang bisa kita dapatkan di sini.

Setelah puas dengan jajanan dan masakan anda juga bisa melakukan ritual religius di kawasan Masjid Agung Banten Lama, yang masih berada dalam komplek Banten Lama. Para peziarah biasa memanfaatkan tempat ini karena di sini terdapat makam-makam para leluhur dan prajurit yang sangat di hormati oleh warga setempat.

Anda penasaran bukan?
Silakan anda kunjungi langsung lokasi wisata Banten Lama ini. Tidak perlu mengeluarkan uang banyak anda bisa menikmati keindahan nuansa lampau yang alami. Selamat berlibur! (Indra Permana S)

Tips Sederhana Fotografi

1. Percaya Diri
Percaya diri sebenarnya adalah modal utama untuk mendapatkan suatu hasil foto yang bernilai, khususnya dalam foto Manusia (Human Interest). Karena dampaknya ketika kita melakukan foto dengan ragu-ragu, maka objek yang kita foto pun akan tidak merasa yakin bahwa fotonya akan bagus. alangkah baiknya lakukan lah dengan rileks, santai dan pasti.


2. Ide Kreatif
Perbanyak ide anda dengan melihat atau meniru(bukan menjiplak) teknik-teknik hasil foto orang lain. karena dengan begitu kita bisa dapat menambah ide dalam pengambilan komposisi dan pengambilan angle yang menarik.



3. Minta Dikritik dan Terima Kritik
Biasanya seorang Fotografer pemula paling gengsi untuk meminta seseorang menilai fotonya, itu sebenarnya salah, karena kita tidak tahu di mana letak kekurangan hasil jepretan kita, maka dari itulah saran dan kritik dari teman-teman atau seorang fotografer yang lebih ahli penting untuk dapat menjadi motivasi ke depan.

4. Jangan diperbudak oleh Kamera
Hal ini sering terjadi dikalangan komunitas Fotografi pada umumnya. karena yang sering kita lihat mereka yang dibanggakan bukan teknik atau hasil fotonya melainkan lebih mengarah pada kehebatan gadgetnya (kamera dan lensa). logika sederhananya jika kita sudah menguasai suatu teknik atau penggunaan dasar perangkat alat fotografi maka sebenarnya alat adalah urutan kedua setelah kemahiran atau keahlian. oleh karenanya perbudaklah kamera bukan kita yang diperbudak oleh kamera.

Suasana Wisuda Gelombang II Untirta




Hamster dan kura-kura yang dijajakan di pelataran parkiran
Pedagang balon bebas berseliweran di sekitar hotel




Banyak wisudawan yang belum mendapatkan samir



Wisuda Semrawut

Suasana Pelataran Hotel Mangkuputra Tampak Semrawut
Selasa (15/11). Nike

bacadonggg.com - Wisuda periode kedua tahun 2011 Untirta yang diadakan di Hotel Mangkuputra, Cilegon Selasa, (15/11) berlangsung semrawut. Hal itu terlihat dari padatnya lingkungan hotel, mulai dari tempat parkir hingga ruang convention hall, tempat pelaksanaan wisuda.

Kepadatan itu salah satunya disebabkan banyaknya jumlah wisudawan yang diwisuda, yakni 1029 orang. Ini merupakan wisuda dengan jumlah terbesar di Untirta. Selain karena jumlah wisudawan yang membludak, kepadatan juga disebabkan oleh para pedagang yang memadati halaman hotel.

Para pedagang itu menjual barang dagangan yang tidak biasa seperti hamster, ikan, dan kura-kura. Sebagian dari mereka juga menjual makanan seperti tahu, gulali, eskrim, dan emping. Selain itu juga terlihat pedagang asongan yang berkeliling tenda undangan.

Wisuda kali ini tampak seperti kurang persiapan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masalah yang terjadi, salah satunya keterlambatan acara. Menurut jadwal seharusnya acara dimulai pukul 7 pagi namun baru dilaksanakan pukul 9 pagi. Selain itu sejumlah mahasiswa juga belum mendapatkan samir dan toga.

Hal tersebut juga dikeluhkan oleh sejumlah peserta dan tamu undangan. Luhis, orangtua salah seorang wisudawan mengeluhkan soalt keterbatasan ruangan.

“Kalau kapasistas tidak memadai seharusnya dibagi dua lah. Kalau begini masya Allah," kata Luhis.

Keterbatasan tempat memang menjadi permasalahan yang terlihat sangat mencolok. Banyak pata tamu undangan yang duduk di trotoar tempat parkir, sebagian bahkan menggelar tikar sendiri.
"Mungkin kedepan bisa cari tempat yang lebih luas terutama untuk wisudawan dan keluarga yang mengiringi," tambah Luhis. (Nike/Rahmi/Tulus)

NURYATI SOLAPARI : Pahlawan Bagi Keluarga, Pahlawan Bagi Negara

FOTO : GOOGLE
Oleh : Nike Herlina dan Tulus Muliawan
Bagi Nuryati Solapari, pendidikan adalah prioritas utama. Itulah yang membuat ia pergi jauh sampai ke Arab Saudi untuk mendapatkan uang untuk dapat berkuliah. Setidaknya itulah yang bisa disimpulkan dari acara Kick Andy yang menampilkan Nuryati sebagai narasumber.

Dosen Fakultas Hukum Untirta ini lahir 2 Juni 1979 di Serang, Banten. Nuryati adalah lulusan terbaik di SMA-nya kala itu. Seperti kebanyakan lulusan SMA lainnya, remaja Nuryati juga dipenuhi dengan keinginannya menggapai pendidikan yang tinggi. Namun keterbatasan biaya menghalanginya untuk melnjutkan pendidikan. Akhirnya mimpi itu membawanya memberanikan diri untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.

Bekerja selama dua tahun di negeri orang tak membuat Nuryati lepas tanggung jawab terhadap keluarga. Sebagai anak sulung, iya juga menjadi tulang punggung bagi keluarganya yang sederhana. Ia selalu mengirimkan bagian dari penghasilannya untuk kehidupan keluarga dan adik-adiknya. Meskipun ia selalu memenuhi kebutuhan keluarganya, ia tak lupa menyisihkan upahnya untuk bekal pendidikannya nanti. 

Sekembalinya ke Indonesia, Nuryati langsung mendaftarkan diri ke Untirta Banten untuk melanjutkan pendidikan S1 di jurusan Hukum. Meski memiliki tabungan untuk membiayai kuliahnya, perempuan yang memiliki semangat tinggi ini juga kembali mengumpulkan rupiah dari salah satu toko makanan di kota Cilegon. Sulitnya membagi waktu antara bekerja dan kuliah membuat Nuryati memanfaatkansetiap waktu lengangnya untuk belajar. Belajar di dalam toilet dan tidur tiga jam sehari sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Rasa lelah pasti menghampirinya, namun mimpi besar dalam dirinya membuat Nuryati terus berjuang untuk menggapainya. 

Setelah lulus sarjana Nuryati mengikuti tes CPNS dan lulus sebagai dosen Fakultas Hukum di Untirta. Tak puas dengan itu, dengan keinginan dan mimpinya yang besar Nuryati kembali melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Jayabaya, Jakarta. Kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil sesuai yang ia inginkan. Namun ternyata ia masih memiliki satu mimpi lagi, yaitu meraih gelar S3 yang sekaligus akan menjadikannya sebagai mantan TKI pertama yang bergelar Doktor.  

Perjalanan Nuryati mulai dari menjadi TKI hingga mendapat gelar S2 menjadi perhatian masyarakat, ia kerap diundang untuk mengisi acara atau seminar-seminar. Namun hal itu tak membuatnya sombong, keramahan dan kesederhanaan seorang Nuryati tetap terlihat saat ia tengah meraih kesuksesannya. Nuryati juga mendapatkan penghargaan “Indonesia Migrant Workers Award” atau IMWA yang merupakan penghargaan pertama yang diselengarakan oleh beberapa kementrian bekerjasama dengan Universitas Indonesia sebagai bentuk apresiasi terhadap para TKI. Nuryati begitu senang dan tak menyangka dapat menjadi perwakilan dari Banten untuk ajang tersebut. 

Saat bacadonggg.com berhasil menghubunginya via email Selasa (14/11), Nuryati menitipkan pesan kepada rekan-rekan TKI, dosen, dan pada mahasiswa. Ia berpesan pada para TKI agar manfaatkan remittance bagi ekonomi produktif sehingga tidak menjadi TKI selamanya. Bagi para dosen, ia meminta agar bisa menjadi pahlawan bagi para mahasiswa, kolega, dan juga tanah air dengan sinar keilmuan yang dimiliki.  

“Intinya mari kita jadi pahlawan untuk kita sendiri, merubah dunia membutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra maka rubahlah diri sendiri maka anda dapat merubah dunia,” tambah Nuryati. 

Nuryati Solapari telah menjadi pahlawan yang berkesan di dalam diri dan hati setiap orang yang mengenalnya. Perjuangan dan tekadnya mampu menjadikan inspirasi dan semangat bagi orang banyak. Begitulah sosok Nuryati Solapari, Pahlawan bagi diri sendiri, keluarga, dan negara.








                                                                                                                                       

Tingkat Keamanan Untirta Rendah

GOOGLE
bacadonggg.com - Sejumlah mahasiswa mengeluhkan rendahnya tingkat keamanan kampus Untirta. Hal tersebut terjadi karena banyaknya kasus kehilangan helm dari mahasiswa yang memarkirkan motornya di kampus Untirta. 

Salah satu mahasiswa yang pernah menjadi korban pencurian helm adalah Cahyo Wibisono, mahasiswa nonreguler jurusan ilmu komunikasi. Kepada bacadonggg.com ia menuturkan perihal kehilangan helmnya. Saat itu ia memarkirkan motornya di dekat gedung Pkm pusat. Baru 15 menit motor ia tinggalkan helmnya sudah hilang. “Kejadiannya singkat banget, 15 menit sebelum kejadian saya lihat masih ada tapi 15 menit kemudian sudah hilang, padahal helmnya jelek,” jelas Cahyo, Selasa (15/11). 

Salah seorang korban lain yang berhasil diwawancara adalah Topik Ardiansyah, mahasiswa jurusan ilmu komunikasi konsentrasi humas. Ia juga mengaku kehilangan helmnya di dekat gedung Pkm pusat. Saat diwawancara ia terlihat cukup kesal. ”Kesel banget, soalnya itu helm baru,” ungkap Topik. 

Menurut data yang diperoleh dari pihak keamanan kampus, jika dirata-ratakan jumlah kehilangan helm yang terjadi di Untirta adalah 1 helm per hari, itu sama dengan 30 helm per bulan dan mungkin bisa mencapai 365 helm per tahun. (Tulus Muliawan)


Satpam Kampus : Untirta Butuh Lahan Parkir

bacadonggg.com – Salah satu satpam Untirta, Mas Endang mengungkapkan bahwa Untirta membutuhkan lahan parkir yang memadai agar keamanan kendaraan dapat terkontrol. Ia mengungkapkannya di sela-sela kesibukannya menjaga keamanan kampus Untirta, Rabu (16/11) pagi. 

Endang menjelaskan, jumlah lahan parkir yang tersedia dengan kendaraan yang masuk sudah tidak sesuai dengan kendaraan yang masuk.

“Bagaimana mahasiswa bisa belajar dengan nyaman kalau deg-degan takut motornya hilang,” tambah Endang.

Terkait tempat parkir utama (di tengah lapangan) yang tersedia saat ini, Endang mengeluhkan rendahnya kesadaran warga kampus untuk menggunakan lahan parkir tersebut. Endang mengatakan, jangankan mahasiswa, dosen dan pegawai juga tidak mau karena tempatnya panas. Ia menambahkan, mungkin angka kehilangan itu bisa diperkecil jika ada sentralisasi lahan parkir. 

Terkait keamanan kampus, Endang mengungkapkan bahwa satpam di Untirta masih kurang. Satpam yang ada di lapangan hanya tiga sementara warga kampus memarkir kendaraannya dimana-mana, ada yang di depan, ada yang di belakang. “Andaikan ada tempat parkir saya yakin kehilangan-kehilangan itu bisa dikurangi,” sambung Endang. (Tulus Muliawan)

GALERI FOTO (edisi Kuliah Kerja Lapangan Ilmu Komunikasi)

Lubang dimana tempat singgah Ular keramat di kawasan Tanah Lot Bali.


Seorang ibu yang sedang membawa sesembahan untuk para Dewa.


Hamparan laut terlihat indah menawan.


Suasana Tanah Lot Bali dilihat dari atas laut.


Tebing-tebing tinggi yang indah menghiasai kawasan GWK Bali.


Patung GWK jika sudah disatukan. Terlihat Dewa Wisnu menunggangi punggung Garuda Kencana.


Pantai Kuta Bali menjelang Sore hari selalu ramai dikunjungi wisatawan.


Menikmati indahnya sunset di pantai Kuta Bali.


Potongan Patung Garuda dan Dewa Wisnu.


Tanah Lot (Baii) pada siang hari, dala kawasan ini terdapapat sumber air tawar yang bersumber pada air laut.


Sesembahan yang diberikan pada leluhur oleh masyarakat yang memiliki keprcayaan agama Hindu di Bali.


Terlihat rombongan KKl Ikom sedang berfoto ria di kawasan GBK Bali.


Menghadap sang pencipta.


Potongan kepala dan badan Dewa Wisnu, karena nanti setelah rampung bagian-bagian yang terpisah akan disatukan sehingga menjadi satu kesatuan patung Dewa Wisnu menaiki Garuda Kencana. 


Suasana taman di kawasan Garuda Wisnu Kencana(GWK) Bali. 


Olah raga air Paraseling menjadi Olah Raga yang di minati oleh para wisatawan Bali, karena selain menantang adernalin olah raga ini juga melatih keprcayaan diri pribadi. 


Seorang peserta KKl Untirta sedang berfoto dengan penyu di kawasan Nusa Dua Bali. 


Suasana dan pemandangan indah di kawasan Nusa Dua Bali. 


Daftar nama-nama korban bom bali yang tertulis di batu nisan raksasa dan terletak dikawasan Legian Bali. 


gambar kreatif yang memiliki makna untuk mengajak kita bahwa di bali adalah tempat yang indah. 


Suasana malam hari yang gemerlap di kawasan Legian Bali. 


Seorang pelajar di bali sedang melakukan ibadah,hal ini dilakukan rutin sebelum melakukan kegiatan belajar di sekolah.