Akhir Tahun : Kampus Penuh Baliho

bacadonggg.com - Nuansa politik sangat terasa di kampus setiap akhir tahun datang. Hal ini terlihat dari banyaknya baliho yang terpampang bebas di setiap sudut ruang kampus....

Presma Baru, Rencana Baru

Pemilu Raya (Pemira) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) telah dilaksanakan pada 29 Desember 2011. Calon-calon pemimpin kita yang baru pun telah terpilih...

Untirta Expo 2011 Kurang Menarik Perhatian

bacadonggg.com - Akhir pekan di bulan Desember 2011, Untirta kembali menggelar acara tahunannya, yakni Untirta Expo. Walaupun di tahun 2010 lalu Untirta Expo sempat vaccum, tapi panitia...

Gado-gado Bu Suryo, Gado-gado Khas Jogja

bacadonggg.com - Bicara soal makanan khas, gado-gado tentu tidak lepas dari daftar menu makanan khas Indonesia. Makanan khas Betawi yang terbuat dari...

Liburan Ke Pulau Peucang

bacadonggg.com - Libur semester ganjil sudah di depan mata, tidak sedikit mahasiswa yang jenuh dengan rutinitas kuliah merencanakan liburan untuk mengisi waktu kosong...

Kamis, 08 Desember 2011

galeri foto edisi 3

Untirta, 01/12- SPANDUK KEGIATAN. Pada bulan Desember ini kegiatan di lingkungan kampus Untirta sangat padat. salah satu diantara nya adalah Pemilihan Dekan Fisip Periode 2011-2015. Pada hari ini (7/12) Dekan terpilih dilantik di gedung B Auditorium.


Serang, 6/12. TIKET MUSEUM - Walaupun harga tiket untuk masuk museum murah, namun pengunjung yang datang tetap sepi. beberapa langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah ini (Tiket Murah) diharapkan pengunjung mau mengunjungi museum tertentu. seperti museum di Banten lama contohnya, terlihat redupnya antusias warga untuk menikmati ruangan yang berisikan sejarah-sejarah penting di Banten khususnya.

Menelusuri Jejak Pemimpin Banten Lewat Museum Kepurbakalaan Banten Lama

Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama yang
merupakan pusat peninggalan sejarah Banten, Rabu (7/12).

bacadonggg.com - Mengunjungi kawasan Banten lama tak lengkap rasanya jika tidak mampir sebentar ke Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama. Disana Anda akan mendapat cerita lengkap tentang kisah para pemimpin Banten di masa sejarah.

Museum yang masih berdiri dibawah Dirjen Sejarah dan Purbakala ini menampung berbagai artifak kerajaan Banten beberapa periode. Seperti guci, keramik ukiran oriental, koin, keris, golok, lukisan, peluru yang terbuat dari besi, timah dan batu.

Benda-benda tersebut memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, peninggalan sejarah tersebut juga menjadi saksi bisu perjuangan para pemimpin Banten terdahulu dalam masa penjajahan. Mulai dari Sunan Gunung Jati hingga di masa keemasan Banten ketika dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa.

Museum ini selalu ramai pada hari libur. Menurut keterangan Yanuar (26), pemandu wisata, para pengunjung berasal dari berbagai usia mulai dari pelajar, pengunjung umum dan peneliti dari luar negeri. Namun pengunjung paling ramai dari kalangan pelajar.

Untuk masuk ke dalam museum sejarah ini, pengunjung cukup membayar tiket sebesar Rp.1000,- harga yang murah untuk  informasi bernilai sejarah. (Rahmi)



Ihyauddin Rosyadi El Bantany : Pemimpin itu Harus Berkarakter

Ihyauddin (Dok. Orange)

Siapa yang tidak kenal dengan Ihyauddin Rosyadi El Bantani? Presiden Mahasiswa Untirta 2010 yang juga mahasiswa Ilmu Administrasi Negara FISIP Untirta angkatan 2006. Anak kedelapan dari sepuluh bersaudara ini lahir di Serang pada 13 Maret 1988.

Ihya, begitu panggilan akrabnya dibesarkan di keluarga yang sederhana dan keluarga yang mengedepankan nilai-nilai agama dan kekeluargaan. Pendidikan formalnya diawali di Sekolah Dasar Negeri 2 Cipocok Jaya, lalu dilanjutkan pendidikan di MTs Negeri Serang dan SMAN Cibadak - Rangkasbitung. Tiga tempat pendidikan formal tersebut menjadi tempat bagi Ihya dalam mencari jatidiri dan mengenal interaksi dengan sesama.

Organisasi yang pernah digeluti diantaranya adalah, Sekretaris OSIS di MTsN Serang, menginjak SMA menggeluti organisasi sebagai ketua OSIS SMAN Cibadak tahun 2004, Ketua Pramuka SMAN Cibadak tahun 2004, dan Ketua KAPMI (Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia) tahun 2005 Kabupaten Lebak.
Selepas menyelesaikan studinya dari sekolah menengah dengan aktif di berbagai organisasi, selanjutnya ia aktif mengikuti organisasi di Untirta, diantaranya HMJ administrasi negara sebagai Koordinator kerohanian, BEM FISIP sebagai Koordinator Kajian strategis dan kaderisasi, LDK Baabussalam sebagai staff Dept. Syiar, KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Untirta sebagai Ketua Umum 2008, BEM Untirta sebagai Menteri Luar Negeri 2009 dan BEM Untirta sebagai Presiden Mahasiswa tahun 2010. Ia juga pernah menjadi Delegasi Peserta Lomba MTQ Mahasiswa Nasional bidang Tartil  Al-Qur’an Lhouksemawe tahun 2009.

Bagi Ihyauddin Rosyadi El Bantani, pemimpin itu harus memiliki karakter. Diakhir jabatannya sebagai Presiden Mahasiswa Untirta 2010, ia mengungkapkan pengalamannya selama menjabat sebagai Presma. Ia mencoba lebih terbuka dengan kawan-kawan mahasiswa yang bisa menjadi masukkan saran dan kritik dalam masa kepemimpinannya.

Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan sesuatu. Ada yang senang ataupun kurang senang menilai seseorang. Apatisme mahasiswa yang semakin besar, membuat subjektifitas dan prejudice (buruk sangka) mengakibatkan pelecehan terhadap orang lain.
Banyak kesan dan pengalaman selama menjabat sebagai Presma Untirta, selain bahagia karena dapat menyelesaikan amanat hingga akhir masa jabatannya, ia juga merasa sedih dan khawatir apabila semua yang dilakukannya itu tidak amanat di mata Allah SWT dan orang lain. “Ya, semuanya telah saya jalankan semaksimal mungkin, kesan mendalam semoga semuanya dapat memaafkan kesalahan yang saya lakukan,” tuturnya.

Menurut Ihya, sikap seperti itu wajar terjadi karena memang kodrat manusia untuk menilai baik atau buruk. “Yang terpenting kita bisa dewasa menyikapinya, karena jika hal tersebut tidak ada, semuanya terasa hambar,” ungkapnya dengan santai.

Gaya kepemimpinan setiap orang jelas berbeda, itu pun yang dijalankan oleh pria yang mengagumi Soekarno ini. “Pengaruh dan kharisma yang amat besar di masyarakat, menjadikan Soekarno sebagai pemimpin yang disegani,” tuturnya. “Kita tinggal meneladani beliau, sejarah hidupnya, serta belajar dan mengaplikasikan ilmu yang kita miliki,” tambahnya. Makna pahlawan menurut pria yang juga mengidolakan Rasulullah SAW ini ialah seseorang yang mampu memberikan manfaat bagi orang lain. “Gelaran atau tanda jasa kepahlawanan itu hanya sebagai bentuk penghormatan kepada pendahulu-pendahulu kita.” ungkapnya.

Degradasi moral yang semakin akut menyerang bangsa ini merupakan permasalahan  kompleks. Dibutuhkan pembangunan karakter guna memperbaiki moral di bangsa ini. Sehingga menurutnya seorang pemimpin ke depan itu haruslah seseorang yang memiliki karakter, dengan basis spiritual dan emosional yang ia miliki, sehingga akhirnya ia dapat loyal dan memiliki kepedulian dalam memimpin.

Pria yang memiliki motto hidup berbagi di dunia investasi di syurga ini selalu berusaha dapat menjalin silaturahim dengan semua orang. Selain itu membaca dan diskusi merupakan kegiatan yang ia lakukan dalam mengisi waktunya ditengah kesibukannya yang kian padat.

Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemimpin-pemimpin kita di masa yang akan datang. “Untuk itu dibutuhkan soliditas untuk kawan-kawan mahasiswa KBM Untirta untuk menyelesaikan PR tersebut, jangan sampai independensi kita sebagai mahasiswa luntur hanya karena kepentingan pribadi ataupun golongan,” tegasnya.

Ia pun berharap, semoga apa yang dilakukannya saat ini akan dapat disempurnakan oleh generasi yang akan datang. Tidak sekedar mengkritisi satu golongan saja tetapi semoga apa yang kita niatkan untuk dijalankan itu merupakan kehendak dari seluruh civitas akademika Untirta. (Orange)

Enam Dekan Resmi Dilantik

Enam dekan yang baru dilantik Rabu (7/12). (Susi)
bacadonggg.com - Rektor Untirta, Prof. Soleh Hidayat melantik enam dekan (kepala fakultas) Untirta untuk periode 2011-2015 di auditorium gedung B Rabu (7/12) siang.

Pada periode ini, tiga fakultas seperti Fisip, Hukum, dan Ekonomi dipimpin oleh muka baru. Sementara untuk fakultas teknik, pertanian, dan pendidikan tetap dipimpin oleh dekan lama yang menjabat pada periode 2007-2011.

Acara yang dimulai pukul 14.50 tersebut diawali dengan diawali dengan pengambilan sumpah, lalu sertijab. Acara yang dipimpin rektor Untirta Prof. Soleh Hidayat itu juga dihadiri sejumlah dosen dan pejabat rektorat.

Pada kesempatan yang sama, rektor juga berpesan kepada para dekan terpilih agar dapat menjalankan tugas dengan fungsinya masing-masing. Rektor juga meminta para dekan agar meningkatkan akreditasi setiap fakultas. Selain itu ia juga berharap agar para dekan menjaga nama baik fakultas dan universitas.

"Saya tidak ingin lagi mendengar suara miring, misalnya sepert jual beli nilai dan jual beli skripsi," kata Soleh Hidayat. (Tulus Muliawan)

Bukan Sate Biasa

Sate Bandeng. (tebankangrahim.blogspot.com)
bacadonggg.com - Datang ke Banten belum lengkap kalau belum mencicipi “Sate Bandeng” karena sate bandeng merupakan salah satu makanan khas Banten yang menjadi unggulan.
Walaupun disebut sate, sate bandeng sangat berbeda dengan sate pada umumnya. Disebut sate karena ikan bandeng yang telah diolah dijepit dengan bambu, dan dibakar sehingga mirip sate, namun tidak dipotong menjadi bagian kecil seperti sate biasa. Dagingnya sangat empuk dan tidak bertulang. Karena kekhasannya tersebut, sate bandeng menjadi oleh-oleh dari Banten.
Pembuatan sate bandeng menghabiskan waktu hampir setengah hari. Daging bandeng yang telah diolah dimasukkan ke dalam kulit ikan bandeng, lalu dijepit dengan bambu. Kemudian dibungkus dengan daun pisang. Ikan bandeng yang telah berbentuk sate lalu dibakar. Aromanya menyerupai otak-otak.
Tidak sedikit yang menjual Sate Bandeng di Banten, terutama di Kota Serang. Kios-kios penjual sate bandeng berderetan di sepanjang jalan menuju pintu tol Serang Timur. Selain dimakan di tempat, sata bandeng juga bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh khas Banten. Sate bandeng dapat bertahan selama tiga hari, namun jika disimpan di dalam lemari es, bisa bertahan hingga satu minggu. (Susi)
Selamat mencicipi!
Sumber: www.sate-bandeng.com

Enam Kiat Menjadi Pemimpin Yang Baik


     Di masa sekarang ini banyak para pemimpin yang menyalahgunakan wewenangnya atas nama rakyat. Bagi Anda yang berminat menjadi pemimpin di masa mendatang, inilah enam kita yang patut diperhatikan.

1.  Pimpin diri sendiri terlebih dahulu
   Sebelum anda memimpin sebuah organisasi alangkah baiknya jika anda harus bisa memimpin diri anda terlebih dahulu. Karena jika hal ini tidak tercermin maka pemimpin ini adalah seorang yang munafik. Selain itu mengapa hal ini perlu dilakukan juga berfungsi sebagai  motivasi diri prbadi pemimpin tersebut

2. Jangan jadikan kerajaan
      Jangan sesekali anda merasa menjadi yang paling kuat dan paling memiliki kekuasaan yang mutlak. Usahakan selalu memposisikan bahwa anda juga seorang anggota biasa yang biasa diperintak oleh pimpinan. Hal ini bertujuan agar tidak ada kesenjangan antara pimpinan dan bawahan.

3. Selalu terbuka mencari bentuk baru
     Hal yang baru dan inovatif menjadi hal yang sangat spesial dalam sebuah kepemimpinan. Oleh karena itu buatlah suasana-suasana yang beda dari hari-hari sebelumnya. Agar terbentuk rasa nyaman dalam satu  organisasi tertentu.

4. Kepribadian kuat dan tanggung jawab
       Anda memang sudah seharusnya memiliki kepribadian yang kuat dan tanggung jawab. Karena pada realitanya pemimpin selalu dikritik dan di cemooh.


5. Menuntaskan pekerjaan dengan baik
Jangan selalu memanti-nanti suatu pekerjaan, biasakan selalu menyelesaikan suatu kerjaan sesuai target jangan ditunda-tunda. Karena hal ini bisa menyebabkan budaya malas dan ngaret.

6. Berikan penghargaan selayaknya.
Berikan penghargaan bagi anggota yang rajin atau berpretasi, hal ini bertujuan agar timbul motivasi bagi anggota nya lain untuk menjadi seorang anggota yang berkualitas.
       (Rahmi)
 

Pembangunan Wall Climbing Di Untirta Molor Dari Jadwal


bacadonggg.com - Menggunakan dana sebesar Rp. 209.410.000 pembangunan wall climbing di Untirta mundur dari jadwal yang direncanakan. Semula direncanakan tanggal 8 Desember 2011 selesai, diperkirakan molor menjadi 10 Desember 2011. Rencana pengerjaan wall climbing ini sekitar 90 hari terhitung sejak tanggal 20 September 2011. Hal ini diungkapkan oleh Atma salah seorang dari pekerja konstruksi bangunan wall climbing, Selasa (6/12).

Alasan molornya waktu pengerjaan adalah karena kurangnya tenaga kerja dan sempat tertundanya pekerjaan selama dua hari karena ada masalah pergantian yang mengerjakan. “Ya semoga selesai tanggal 10, biar bisa langsung dipakai. Tapi saya juga kurang yakin sih bisa selesai tanggal segitu,” tambah Atma.

Kegiatan pembangunan wall climbing yang diperuntukkan bagi layanan kegiatan mahasiswa khususnya untuk UKM MAPALAUT ini harusnya dikerjakan secara baik dan konsisten. Sehingga molornya waktu pengerjaan ini seharusnya bisa ditanggulangi supaya wall climbing bisa digunakan secara cepat sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan. (Krisna)
         

Rabu, 07 Desember 2011

Seragam sebagai Kepercayaan

bacadonggg.com - Banyak orang berpikir bahwa penampilan merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan, terutama dalam hal gaya busana. Hal ini juga yang ditunjukkan oleh Presiden kita dari masa ke masa. 
Kita ambil contoh Ir. Soekarno, gaya busana khas dengan celana panjang, kemeja, jas, peci, dasi, dan sepatu yang serba necis.
Ketika ia menjabat sebagai Presiden, ia merancang sendiri seragamnya “…Aku ingin menggunakan pakaian seragam pada setiap penampilan di depan publik karena aku tahu rakyat yang tertindas senang melihat Presidennya yang berpakaian necis. Seorang pemimpin Indonesia harus menjadi seorang tokoh berwibawa tinggi. Dia harus menunjukkan kekuasaan. Bagi ras yang pernah ditaklukkan, inilah kekuasaan,” tutur Bung Karno setelah proklamasi kemerdekaan 1945 dan diangkat menjadi Presiden.
Seragam yang dikenakannya merupakan perpaduan antara seragam militer dan perjuangan sipil (rakyat). Lambang bintang setia berada di kedua kelepak pada pundak jas, sebagai tanda kepresidenan, serta empat kantong pada jas. Lalu yang tidak ketinggalan, peci hitam yang sedikit miring ke kiri. Menurutnya pakaian ala mliter ini, secara mental merupakan selubung kepercayaan dari rakyat.

Bung Karno sangat mengerti kondisi rakyatnya yang pada saat itu masih banyak yang buta huruf. Oleh karena itu, selain melalui pidato-pidato dan kata-kata (propaganda) maka ia juga kreatif menciptakan “penampilan” layaknya pemimpin besar di hadapan rakyat.

“Demikianlah, seragam dimata Bung Karno tidak hanya menunjukkan identitas nasional, melainkan sebagai alat untuk membangkitkan kepercayaan dan martabat rakyat. Bukankah sebelum membangun suatu bangsa, kita perlu membangun jiwa dan mentalnya lebih dahulu,” kata Rudi Hartono dalam tulisannya Soekarno dan Pakaian "Uniform", 2010. (Widya)

sejarah.kompasiana.com/2010/06/.../soekarno-dan-pakaian-“uniform... jam 10:21
penasoekarno.wordpress.com untuk gambar.