Foto : Krisna |
Oleh Indra dan Widya
Bisnis mahasiswa saat ini seakan menjadi trend. Bermodalkan uang Rp 200.000 dan dengan bekal keberanian, Richard Albert (21), mahasiswa angkatan 2009 jurusan Manajemen Untirta mencoba dunia bisnis berjualan baju jersey sepak bola. Menurutnya, ia memilih bisnis tersebut dikarenakan belum adanya persaingan yang begitu ketat atau bahkan bisa dibilang belum ada saingan.
Pemuda asal Pekanbaru ini mengawali dunia bisnis ini dari pertengahan bulan September 2011. “Saya mencoba mengaplikasikan teori yang saya dapat dari perkuliahan ke dunia nyata. Tak dapat dipungkiri bahwa teori yang didapatkan di bangku perkuliahan berbeda dengan apa yang ada di lapangan,” ujar Richard.
Beberapa bulan berjualan, lelaki kelahiran 1990 ini mengaku langsung mendapatkan keuntungan kurang lebih sekitar Rp 300.000. Namun tetap saja dalam bisnis selalu ada kendala. Kendala yang dihadapi oleh Richard adalah pelanggan yang membeli barangnya secara kredit. Selain itu, mereka juga sangat sulit untuk membayar hutang-hutangnya. ”Jadi karena faktor teman, jadi mereka bayarnya nanti-nanti aja,” ujar Richard sambil tertawa.
Teknik penjualan yang ia lakukan untuk memasarkan barang dagangannya hanya melalui mulut ke mulut (melalui teman dekat). Menurutnya, pemasaran yang melalui jejaring sosial akan dilakukan jika permintaan baju jersey meningkat tajam. Ia berharap ke depannya, ia bisa meningkatkan kualitas barang dagangannya.
Categories:
bisnis mahasiswa
0 komentar:
Posting Komentar